Internet

Perbedaan IPv4 dan IPv6 : Kelebihan, Fungsi dan Kegunaan

Waktu terus berjalan dan saat ini kita mulai kehabisan alaman IP terutama IPv4 (Internet Protocol version 4). Hal ini yang menyebabkan hadirnya generasi internet protocol terbaru IPv6.

IPv6 adalah standar Protokol Internet baru yang dengan cepat menjadi cara perangkat terhubung secara online. Tentu masih banyak yang bertanya, Apa perbedaan utama antara IPv4 dan IPv6? Silahkan simak semua informasi terkait IPv4 vs IPv6 berikut ini.

Apa itu IPv4?

IPv4 (Internet Protocol versi 4) adalah format alamat standar yang memungkinkan semua perangkat di internet terkoneksi satu sama lain. IPv4 ditulis sebagai string angka 32-bit, dan alamat IPv4 itu sendiri terdiri dari empat digit, masing-masing antara 0 dan 255, dan dipisahkan oleh titik.

Kamu mungkin sudah tahu apa itu alamat IP, dan mungkin saja pernah melihat alamat IP kamu sendiri, yang terlihat seperti contoh ini: 234.567.890.123. IPv4 memungkinkan lebih dari 4 miliar alamat berbeda, dan telah melayani kita dengan baik selama beberapa dekade.

Fitur utama IPv4

Diperkenalkan pada tahun 1978, IPv4 menjadi standar bagi perangkat di internet terhubung satu sama lain. Ini adalah protokol tanpa koneksi, artinya data dapat dikirim tanpa mengharuskan pihak-pihak menghabiskan waktu untuk membuat koneksi langsung, dan hanya membutuhkan sedikit memori.

IPv4 menyediakan lebih dari 4 miliar alamat unik, yang sepertinya sudah lebih dari cukup untuk saat itu, tetapi banyak perubahan gaya hidup selama 40 tahun terakhir ini. Pasalnya semakin banyak perangkat yang online, sehingga akhirnya IPv4 mencapai batasnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, kita membutuhkan standar baru yang disebut Internet Protocol version 6 (IPv6) yang saat ini telah digunakan oleh jutaan komputer.

Apa itu IPv6?

IPv6 (Internet Protocol versi 6) adalah standar yang diperbarui untuk mengidentifikasi perangkat di internet. Sama seperti IPv4, ia memberi setiap perangkat pengenal unik, tetapi yang telah disesuaikan untuk mengakomodasi peningkatan jumlah komputer yang terhubung ke internet saat ini.

Dengan adanya IPv6 kemungknan alamat IP akan bertambah menjadi 340 triliun. IPv6 ditulis sebagai string digit heksadesimal 128-bit, dan alamat IPv6 akan nampak seperti contoh ini:

2001:0ab8:85a20000:0000:8a3e:0370:7334

IPv6 telah disederhanakan untuk mengikuti internet modern saat ini. Itu berarti menyingkirkan komponen tertentu dari sistem IPv4 yang tidak lagi diperlukan, yang akan kita bahas di bawah.

Fitur utama IPv6

IPv6 ini akan mempersingkat transfer data dengan membuat dua alamat langsung dapat diakses satu sama lain. Setiap paket data yang diterima tidak lagi perlu diperiksa untuk memastikan identik dengan apa yang dikirim, misalnya, seperti yang diperlukan di bawah protokol connectionless.

IPv4 menggunakan proses yang disebut checksum untuk memverifikasi integritas data yang dikirim. Checksum sering dilakukan beberapa kali, karena router mengarahkan lalu lintas ke beberapa komputer di satu alamat. Setiap perangkat dapat memiliki alamat permanennya sendiri, mengonfigurasinya akan menjadi lebih simpel.

Anggap saja seperti perbedaan antara surat yang dikirim ke alamat lama lalu diteruskan ke kamu dibandingkan surat yang dikirim langsung ke rumah kamu.

IPv6 diciptakan untuk membuat transfer data menjadi lebih efisien. Dukungan untuk Quality of Service (QoS) berarti alokasi sumber daya yang lebih efisien. Saat kecepatan internet menurun, QoS memprioritaskan bit data mana yang harus didahulukan.

Apa perbedaan IPv4 dan IPv6?

Perbedaan antara IPv4 dan IPv6 terletak pada alamat IPv6 yang lebih panjang dan diformat secara berbeda, sehingga lebih banyak kemungkinan konfigurasi alamat IPv6 yang unik. IPv4 adalah sistem 32-bit yang menggunakan serangkaian angka yang dipisahkan oleh titik, sedangkan IPv6 adalah sistem 128-bit yang menggunakan urutan alfanumerik yang dipisahkan oleh titik dua.

Berikut adalah melihat lebih dekat perbedaan antara IPv4 vs IPv6:

Perbedaan IPv4 dan IPv6
image source: AVG

Jadi apakah IPv6 lebih baik dari IPv4? Dalam arti praktis, pasti. Berkomunikasi melalui internet jauh lebih efisien bila setiap perangkat memiliki alamat uniknya sendiri, dan ini hanya mungkin dengan IPv6.

Kecepatan

Sementara header IPv6 yang lebih besar berarti lebih banyak data yang menyertai setiap transfer, struktur yang disederhanakan sebenarnya memungkinkan pengiriman yang lebih cepat. Di bawah IPv4, sebagian besar data yang kamu terima melewati alamat IP yang dibagikan oleh banyak orang lain sebelum diteruskan kepada kamu. Komunikasi IPv6 membutuhkan waktu lebih sedikit, karena satu perangkat mengirim data secara langsung ke perangkat lain.

Koneksi langsung memastikan bahwa semua pesan diterima secara utuh. Ingatlah bahwa IPv4 memeriksa kesalahan di beberapa titik selama komunikasi, memperpanjang waktu transfer. Sebaliknya, IPv6 memeriksa transmisi data yang akurat di tingkat TCP (Transmission Control Protocol). Sebagian besar, kita akan melihat peningkatan kecepatan internet berkat IPv6.

Keamanan

Hacker adalah detektif yang telah melatih diri untuk memprediksi perilaku manusia. Pola pengolah data yang sama akan dapat dideteksi dengan alamat IPv6.

Seperti kita ketahui, hacker maupun penjahat dunia maya lainnya dapat memanfaatkan kerentanan yang dieksploitasi pada tingkat protokol jaringan. Setiap saat ada saja cara baru dari peretas untuk mencuri data.

Secara garis besar bukan otomatis akan lebih aman dengan menggunakan IPv6. Bahkan ini mungkin jauh lebih tidak aman dalam jangka pendek. Pasalnya IPv6 relatif baru dan asing, begitu pula proses konfigurasinya.

Oleh sebab itu, memperkuat keamanan komputer kamu sendiri itu paling penting. Pastikan untuk selalu melindungi alamat IP dan aktivitas internet dari siapa pun yang mencoba mencari tahu siapa kamu atau apa yang kamu lakukan di internet.

Bagaimana cara mengetahui jenis alamat IP yang saya gunakan?

Ada banyak cara untuk mengetahui alamat IP, cara paling mudah googling dengan kata kunci “what is my IP?”. kamu dapat mengetahui alamat IP dengan mudah dari dalam Windows, macOS, atau Linux.

Saat melakukannya, cari tahu apakah alamat IP kamu itu termasuk publik atau private, dan statis atau dinamis. Faktor-faktor ini relevan dalam situasi tertentu, dan mungkin akan membantu kamu sedikit lebih memahaminya.

Mengapa IPv6 dibuat?

IPv6 dibuat karena saat ini internet mulai kehabisan alamat IPv4. IPv4 memungkinkan lebih dari 4 miliar alamat unik. Sedangkan pada Oktober 2020 saja, telah 4,66 miliar orang memiliki akses ke internet, bahkan banyak yang memiliki lebih dari satu perangkat pribadi. Jadi internet perlu menampung lebih banyak IP.

Sejak tahun 1990-an, Internet Engineering Task Force (IETF) mengetahui bahwa IPv4 kemungkinan akan habis, dan jumlah perangkat yang terhubung ke internet pada akhirnya akan menghabiskan alamat IPv4. Jadi IETF mulai merancang sistem 128-bit baru, memastikan bahwa akan tersedia cukup alamat untuk masa mendatang.

Omong-omong, “32-bit” mengacu pada metode penulisan sekelompok angka, dan memiliki sejumlah kemungkinan yang ditentukan oleh empat angka antara 0 dan 255 yang telah kita bahas sebelumnya. Sistem 128-bit memiliki lebih banyak bit, sehingga dapat menampung kumpulan angka yang lebih besar.

Ribuan penyedia layanan internet (ISP) setuju untuk menjadikan IPv6 sebagai standar baru pada tahun 2012, dengan proses transisi yang masih berlangsung hingga saat ini. Dan perlu dilakukan segera, karena kemampuan kita untuk menggunakan IPv4 akan mencapai batasnya.

Apakah kita kehabisan alamat IPv4?

Secara teknis, tidak ada lagi alamat IPv4 baru, meskipun kita sampai saat ini masih terus bisa menggunakan IPv4 dengan beberapa perbaikan yang cerdas namun hanya bersifat sementara.

ISP kamu mungkin menggunakan NAT (Network Address Translation), yang memberi alamat IP bersama dan memberi perangkat kamu alamat IP internal dalam grup itu sendiri. Karena kekurangan alamat IPv4, sistem tambahan dibuat untuk menjaga internet tetap hidup, lengkap dengan mekanisme koreksi kesalahan.

Dengan kita beralih ke IPv6 akan menyederhanakan seluruh proses. Jika pernah berurusan dengan port forwarding, itu karena komputer kamu diisolasi dari internet oleh NAT. Data harus diteruskan ke komputer spesifik kamu, karena komputer kamu adalah salah satu dari banyak perangkat yang dilayani oleh alamat IP yang sama.

Dengan IPv6, tidak akan ada lagi rintangan hanya untuk membuat koneksi dan itu berarti terhubung secara online akan jauh lebih mudah dengan menggunakan IPv6. Karena jumlah perangkat online terus meningkat, kita hampir kehabisan bahkan kapasitas untuk NAT.

Mengapa kita belum sepenuhnya beralih ke IPv6?

Langsung beralih ke IPv6 tentu akan mengganggu bisnis. ISP dan perusahaan perlu menjaga produktivitas, dan orang-orang tidak ingin layanan internet mereka terganggu.

Jika saat ini kamu menerapkan IPv6 akan mempersulit orang lain untuk terhubung dengan kamu, dan biaya penerapan perangkat keras baru menjadi bahan pertimbangan lain sementara semua orang terus melakukan bisnis dengan cara lama.

Selain itu juga, masalahnya IPv4 tidak kompatibel dengan IPv6, butuh membuat mekanisme baru untuk memungkinkan komunikasi antara dua standar. Namun, pada akhirnya kita hanya berharap, perpindahan dari IPv4 ke IPv6 akan bersifat permanen.

Apakah mungkin untuk mematikan IPv6?

Anda dapat menonaktifkan IPv6 di sistem Windows, macOS, dan Linux, tetapi beberapa komponen akan berhenti berfungsi. Semakin banyak kita melakukan transisi, semakin banyak komputer akan membutuhkan alamat IPv6.

Beberapa orang menonaktifkan IPv6 karena alasan keamanan. Meskipun IPv6 pada dasarnya tidak kurang aman daripada IPv4, beberapa komplikasi keamanan telah muncul dan akan terus muncul selama transisi.

IPv4 mungkin lebih aman sampai transisi lebih jauh, tetapi mungkin juga menimbulkan beberapa ketidakstabilan. Komputer milikmu mungkin tidak akan berfungsi karena ketidakcocokan driver, dan seringkali yang terbaik adalah tetap menggunakan apa yang telah dikonfigurasi oleh pabrikan.

Menonaktifkan IPv6 mungkin lebih merepotkan daripada nilainya, jadi selalu gunakan perangkat lunak keamanan antivirus terbaik dan pastikan untuk memperbarui semua perangkat lunak kamu.

Tetap anonim dengan IPv4 atau IPv6

Baik itu menggunakan IPv4 atau IPv6, menggunakan VPN terbaik akan membuat kamu tetap aman dan private. VPN dirancang untuk menyembunyikan alamat IP dan melindungi anonimitas secara online.

VPN tidak hanya mengenkripsi data pribadi kamu tetapi juga memungkinkan untuk menyamarkan diri di balik alamat IP baru. Situs web, pengiklan, peretas, dan lembaga pemerintah tidak akan dapat mengetahui siapa kamu atau apa yang kamu lakukan secara online, yang akan membuat pelacakan aktivitas kamu menjadi sangat sulit.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *